Kamis, 03 Juni 2010

penelitian ilmiah

PENGARUH HANDPHONE TERHADAP POLA PERGAULAN SISWA SISWI KELAS xii smA RIMBA MADYA ANGKATAN TAHUN 2007

Disusun oleh:

Julkifli



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya laporan penelitian ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Yang dimana laporan penelitian ini merupakan tugas dari mata pelajaran Sosiologi. judul dari laporan penelitian ini yaitu ‘pengaruh handphone terhadap pola pergaulan siswa-siswi kelas XII SMA Rimba Madya angkatan 2007’

Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu kepala sekolah SMA Rimba Madya, wali kelas XII IPS 3 dan guru bidang studi sosiolagi serta pihak-pihak yang telah turut membantu dalam proses penyusunan laporan penelitian ini, dan pihak yang memberi kesempatan kepada penyusun untuk menyusun laporan ini.

Dalam isi laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, khususnya yang membaca laporan ini. Akhir kata, penyusun mengharapkan laporan ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi para pembacanya.

Januari 2007

Penyusun




Daftar isi

Halaman judul........................................................................................i

Kata pengantar.......................................................................................ii

Daftar isi...............................................................................................iii

Daftar tabel............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................1

1.1 latar belakang masalah........................................1

1.2 rumusan masalah................................................2

1.3 tujuan dan manfaat penelitian............................2

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................3

2.1 pengaruh handphone dikalangan pelajar.............................3

BAB III METODOLOGI...........................................................................7

3.1 subjek penelitian.................................................................7

3.2 teknik pengambilan data.....................................................7

3.3 teknik pengambilan sampel.................................................8

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................9

4.1 hasil penelitian dalam bentuk tabel.....................................9

4.2 data penghitungan pengguna HP.......................................11

4.3 data penghitungan dalam grafik........................................11


BAB V PENUTUP................................................................................15

5.1 kesimpulan........................................................................15

5.2 saran.................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19

LAMPIRAN...........................................................................................20




Daftar tabel

Tabel 4.1.1 hasil penghitungan pertanyaan ke 1.....................................9

Tabel 4.1.2 hasil penghitungan pertanyaan ke 2.....................................9

Tabel 4.1.3 hasil penghitungan pertanyaan ke 3.....................................9

Tabel 4.1.4 hasil penghitungan pertanyaan ke 4...................................10

Tabel 4.1.5 hasil penghitungan pertanyaan ke 5...................................10

Tabel 4.2.1 data penghitungan pertanyaan ke 1...................................11

Tabel 4.2.2 data penghitungan pertanyaan ke 2...................................11

Tabel 4.2.3 data penghitungan pertanyaan ke 3...................................12

Tabel 4.2.4 data penghitungan pertanyaan ke 4...................................13

Tabel 4.2.5 data penghitungan pertanyaan ke 5...................................1



BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar belakang masalah

Ilmu pengetahuan semakin lama semakin berkembang begitupun kemajuan teknologi yang mengarah pada globalisasi, di era globalisasi ini kemajuan teknologi sudah semakin canggih. Salah satunya ialah penggunaan handphone, saat ini handphone sudah menjadi kebutuhan pokok manusia untuk saling berkomunikasi karena mudah di bawa kemana-mana tanpa menggunakan kabel, selain ukurannya kecil handphone juga menjadi suatu alat komunikasi yang banyak dipilih oleh kalangan masyarakat terutama remaja yang masih berstatus pelajar.

Pada saat ini penggunaan handphone semakin berkembang pesat dikalangan remaja SMA, baik untuk kepentingan dirinya sehari-hari yang bersifat positif karena dapat dengan cepat berkomunikasi jarak jauh, maupun yang bersifat negative, seperti menyimpan dokumen untuk mencontek ataupun menyimpan objek visual yang kurang mendidik baik gambar-gambar maupun video yang kurang baik.

Terkadang juga siswa-siswi yang mempunyai handphone berteknologi tinggi digunakan hanya sebagai ajang untuk menunjukan kekayaan, hal itu dikarenakan bentuh ataupun fitur-fitur yang terdapat pada handphone tersebut terkadang membuat si pemiliknya terlihat lebih bergaya, hal ini menimbulkan kecemburuan sosial yang mengakibatkan timbulnya kejahatan atau pencurian di kalangan siswa-siswi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Seberapa penting handphone bagi siswa-siswi kelas XII di SMA Rimba Madya ?

2. seberapa besar pengaruh handphone bagi siswa siswa-siswi kelas XII di SMA Rimba Madya?

3. berapa persen siswa-siswi kelas XII di SMA Rimba Madya yang menggunakan handphone?

1.3. tujuan dan manfaat penelitian

☻ tujuan

1. untuk mengetahui seberapa penting handphone bagi siswa-siswi kelas XII SMA Rimba Madya

2. menjelaskan seberapa besar pengaruh handphone bagi siswa-siswi kelas XII SMA Rimba Madya

3. seberapa persen siswa-siswi SMA Rimba Madya kelas XII yang memakai handphone.

☻ manfaat

1. diharapkan bisa digunakan sebagai pengambilan kebijakan BK (bimbingan konseling) atau piket sekolah

2. agar siswa-siswi diharapkan paham betul pengaruh handphone pada dirinya

3. diharapkan para pelajar dapat memposisikan penggunaan handphone pada waktunya.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 penharuh handphone di kalangan pelajar

Hari Gini Gak Punya Handphone?!?”

Itu adalah bunyi dalam salah satu tayangan iklan di televisi. Ungkapan itu juga akan dilontarkan oleh orang-orang di sekitar kita dengan maksud menyindir siapa saja yang sampai hari gini belum punya HP.

Coba tengok ke belakang, kita telusuri kembali awal mula keberadaan HP. Waktu itu orang yang akan berkomunikasi jarak jauh secara langsung hanya bisa melalui telepon rumah atau wartel (warung telekomunikasi). Ketika orang yang kita tuju tidak ada di rumah, berarti kita harus meninggalkan pesan atau harus menelepon lagi. Itu berarti informasi yang akan kita sampaikan tidak segera tersampaikan.

Belum lagi kalau orang yang kita titipi pesan lupa menyampaikannya. Padahal informasi itu mungkin sangat penting. Dari situasi ini kita bisa melihat bahwa orang membutuhkan sarana komunikasi yang cepat dan tepat. Artinya, dengan sarana komunikasi yang memadai kita bisa menyampaikan informasi secara cepat dan diterima oleh orang yang tepat.

Dari adanya kebutuhan itu diciptakanlah hand phone atau telepon genggam yang biasa disingkat HP. Dengan HP informasi atau pesan yang akan disampaikan dapat segera dikirim dan diterima oleh orang yang dituju. Pada awalnya HP hanya dimiliki oleh orang-orang yang berduit saja karena harganya masih selangit. Tapi lama kelamaan dengan berkembangnya teknologi, HP pun mengalami perkembangan.

Dari yang sekedar untuk menelepon saja akhirnya bisa juga untuk bersms atau bahkan berinternet. Dan harganya pun semakin lama semakin terjangkau. Dengan demikian tidak hanya orang-orang dari golongan mampu saja yang bisa memiliki HP, orang-orang dari golongan menengah ke bawah pun dengan mudah bisa memilikinya.


Dengan memiliki HP orang serasa semakin mudah dan cepat dalam melakukan apa saja. Ambil contoh ketika kita akan melakukan transaksi perbankan, kita tidak harus pergi ke bank tapi cukup melakukan transaksi lewat HP,

hanya dengan memasukkan PIN dan nomor rekening tertentu yang dituju. Bahkan bagi para mahasiswa yang ingin mengetahui nilai ujiannya pun tidak perlu repot-repot mendatangi kampus tapi cukup mengirimkan SMS ke nomor tertentu dan jawabannya pun sudah bisa didapatkan dalam hitungan detik.

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan kemajuan tersebut bisa dirasakan bukan hanya oleh golongan tertentu saja tetapi juga memberikan dampak atau pengaruh pada kehidupan sosial masyarakat dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Kalau dulu sebelum ada HP, orang harus meluangkan waktu khusus untuk saling berkunjung guna mengucapkan selamat ulang tahun atau memberi ucapan selamat pada hari raya keagamaan, sekarang orang cukup mengucapkannya lewat SMS atau mengirim MMS. Kalau dulu orang-orang di desa biasa mendengarkan siaran radio secara bersama-sama dengan tetangganya, sekarang mereka bisa menikmatinya sendiri di rumah karena ada fasilitas radio di HP mereka.

Kondisi ini tak lepas dari apa yang oleh Castells 1989, Sassen 1991, Portes & Stepick 1993 yang dikutip oleh Gereffi dalam The Handbook of Economic Sociology yang berjudul The International Economy & Economy Development disebut sebagai revolusi teknologi informasi. Di sana dikatakan Revolusi di dalam teknologi informasi sangat mendasari reorganisasi ekonomi dan sosial yang terjadi di kota-kota besar, negara-negara dan blok-blok regional di dalam ekonomi global.

Dengan adanya revolusi teknologi informasi hampir semua dapat diraih dalam “genggaman tangan”. Situasi ini sungguh memudahkan hidup orang. Oleh karena itu orang yang tidak punya atau belum punya HP di jaman sekarang ini dianggap “gap – tek” alias gagap teknologi atau ketinggalan jaman. Kalau kita perhatikan misalnya, di jalan-jalan, di rumah makan, di stasiun atau di mana saja hampir semua orang punya HP dan mereka pun sibuk dengan HP mereka, entah sedang menelepon, ber-sms atau memainkan game.

Orang-orang yang memiliki HP tidak hanya terbatas pada kalangan orang tua atau anak muda, anak-anak sekolah dasar pun ikut memiliki HP.

4

Tentu saja hal ini tak lepas dari orang tua yang tidak mau anaknya disebut “gap – tek” dan ketinggalan jaman atau memang orang tua mau memantau keberadaan anaknya melalui HP. Situasi seperti ini mengakibatkan pengeluaran para orang tua bertambah, sebab harus membelikan pulsa HP anak-anaknya.

Kalau dulu, kira-kira 15 tahun yang lalu, kebutuhan para pelajar atau mahasiswa hanya untuk membayar uang sekolah atau SPP, makan, transportasi serta kos, sekarang orang tua juga harus memberi uang ekstra untuk membeli pulsa.

Oleh karena dianggap sudah merupakan sebuah gaya hidup, mau tidak mau orang yang belum punya HP akan dikategorikan sebagai orang yang tidak bisa mengikuti jaman. Sebetulnya hal ini cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak ? Fungsi HP yang sebenarnya alat komunikasi biasa lama kelamaan beralih fungsi menjadi sebuah “alat” simbolis dari kemajuan atau gaya hidup modern yang harus dimiliki orang di jaman sekarang.Akhirnya HP tidak hanya dimiliki oleh orang yang berduit saja. Tukang becak, tukang bangunan bahkan para pengangguran pun tidak ketinggalan memiliki HP.

Kalau kita biasa memanggil taksi melalui telepon, Kini, para tukang becak pun tak ketinggalan menerima panggilan melalui HP. Dengan demikian para tukang becak itu tidak harus mangkal di jalan-jalan menunggu penumpang, tapi mereka bisa melakukan pekerjaan yang lain, misalnya membuka warung di rumah atau menjadi buruh membersihkan rumah Situasi ini tentu saja merupakan peluang bisnis yang sangat menguntungkan bagi para pedagang HP.

Situasi ini juga yang mendorong orang untuk membuka konter atau toko HP karena konsumennya tidak sebatas pada kalangan orang yang berduit tebal saja. Para pedagang ini kelihatannya siap untuk saling bersaing. Hal ini terbukti dengan menjamurnya toko-toko dan konter HP yang letaknya berderet-deret dan saling berdekatan.

Demikian juga halnya dengan para pedagang pulsa. Mereka menjadi kepanjangan tangan para provider yang berusaha menjangkau kalangan menengah ke bawah dengan menyediakan harga pulsa yang murah dan masih ditambah berbagai bonus.


Mereka berjualan pulsa mulai dari kaki lima di pinggir jalan dengan hanya memakai lemari kaca kecil yang dinaungi payung sampai menyewa konter- konter berkelas yang ber AC. Pusat perdagangan HP bekas juga marak terlihat di sepanjang Jalan Mangkubumi Jogja. Situasi malam hari di sepanjang jalan ini berubah menjadi semacam pasar malam. Orang yang tidak berkantong tebal bisa mencari HP dengan model dan fasilitas yang bermacam-macam di tempat ini. Tak hanya itu para konsumen juga dibuat tergiur oleh berbagai macam aksesoris yang bisa mempercantik penampilan HP. Warna dan desain aksesoris HP yang menawan selalu berganti dari waktu ke waktu. Para konsumen dibuat ketagihan untuk selalu bisa mengikuti tren atau model aksesoris yang terbaru. Selain itu para konsumen juga ditawari berbagai fasilitas yang membuat pemakainya merasa semakin “nyaman” ber-HP.

Sekarang keadaan demikianlah yang banyak kita lihat di sepanjang jalan-jalan kota Jogjakarta. Orang-orang terlihat lebih banyak mendatangi konter-konter HP daripada mengunjungi toko buku. Kebanyakan kios dan ruko ataupun rumah toko yang disewakan habis disewa untuk berdagang HP. Para pedagang HP bisa dijumpai mulai dari sepanjang jalan-jalan utama sampai jalan-jalan kecil di pinggir kota. Bahkan di dalam lingkungan perumahan pun kita bisa menjumpai pedagang HP maupun pulsa.

Akhirnya para pelajar dan mahasiswa lebih mementingkan membeli pulsa daripada membayar SPP atau foto kopi diktat kuliah. Sebagaimana disampaikan Intan (bukan nama sebenarnya), seorang mahasiswi semester akhir sebuah universitas swasta di Jogjakarta yang mengaku lebih mendahulukan membeli pulsa daripada membayar foto kopi diktat kuliah dari dosennya. Pilihan ini diambilnya supaya tidak diejek teman-temannya karena kehabisan pulsa. Toh, untuk urusan diktat kuliah dia bisa meminjamnya dari teman atau kakak kelas. Tapi kalau pilihannya di antara harus beli pulsa atau membayar uang semesteran, tentu saja dia pilih membayar uang kuliahnya karena tidak mau dimarahi oleh orang tuanya.Apakah situasi ini membuat sebutan Jogja sebagai kota pelajar pantas diganti dengan sebutan Jogja sebagai kota HP yang bersemboyan Hari gini nggak punya handphone?!?” “Enggak lah yauw!!”



BAB III

METODOLOGI

Untuk mempermudah teknik pelaksanaan penelitian, maka dipilih metodologi yang tepat. Pemilihan metodologi penelitian mencakup masalah :

1. subjek penelitian

2. teknik pengambilan data

3. teknik pengambilan sampel

3.1. subjek penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan subjek siswa siswi SMA Rimba Madya khususnya siswa siswi kelas duabelas IPA dan IPS. Karena penelitian ini hanya mencakup siswa siswi kelas tiga SMA Rmba Madya, subjek yang diambil hanya siswa siswi kelas tiga IPA dan IPS saja, penelitian ini disebut sebagai penelitian sampel atau menggunakan teknik sampling.

3.2. teknik pengambilan data

Data merupkan unsur terpenting dalam kegiatan penelitian. Oleh karena itu perlu metode yang tepat dalam mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh benar benar valid dan reliable. Dalam penelitian ini, metode atau teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu metode kuesioner atau angket. Sumber data di dalam pelaksanaan metode kuesioner disebut responden.

Pelaksanaan metode kuesioner atau angket menggunakan instrument berupa kuesioner atau angket yaitu daftar pertanyaan yang harus diisi oleh subjek peneliti atau respondan. Berdasarkan isinya, angket dalam penelitian ini ialah angket terbuka yaitu berisi serangkayan pertanyaan yang dijawabnya diserahkan sepenuhnya kepada responden untuk menuliskannya.

7

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yaitu dangan angket, angket dibuat untuk masing masing kelas tiga IPA dan IPS, setiap kelas disediakan lima buah angket, total seluruh angket yang dibagikan setiap kelas tiga IPA dan IPS berjumlah 30 angket, seluruh angket berisi pertanyaan yang sama seputar pengaruh handphone di kalangan siswa siswi.

Setelah angket dibagikan ke setiap siswa siswi kelas tiga baik IPA maupun IPS, mereka diberi waktu selama 1 hari untuk mengisi angket tersebut, kemudian setelah terisi semua, angket langsung diserahkan kembali. Angket yang belum terisi secara sempurna akan diganti dengan angket yang baru, sampai semua angket benar-benar terisi secara lengkap, cara tersebut dinamakan double sampling yaitu cara pengambilan sampel yang berulang kali sehingga diperoleh sesuai dengan kebutuhan kita.

Setelah angket dikembalikan dan sudah terkumpul, angket diperiksa secara teliti, karena dalam pengisian angket ditakutkan ada yang belum sempurna. Tindakan ini agar angket-angket yang terisi dengan benar dapat diproses dalam pembuatan hasil penelitian berikutnya.

3.3. teknik pengambilan sampel

Teknik dalam penelitian ini ialah dengan cara pengambilan sampel, yang menggunakan fixed sampling design atau sampel tetap. Dilakukan dengan cara sampel dibentuk mengikuti aturan tertentu dan aturan tersebut tidak diubah selama penarikan sample.

Jenis sampel pada penelitian ini yaitu sampel terbatas (rextrected sampling). Yaitu sampel yang dibentuk dengan membagi populasi ats bagian bagian atau kelompok kelompok, selanjutnya setiap kelompok diambil beberapa dan dipilih secara random sebagai sampel.

Bentuk sampel terbatas dalam penelitian ini ialah sampel berstrata, karena pembagian sampel tidak mencakup seluruh siswa siswi SMA Rimba Madya tetapi hanya mencakaup siswa siswi kelas tiga IPA dan IPS saja.


BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil angket penelitian dalam bentuk tabel

Tabel 4.1.1

Pertanyaan

1

jawaban

Banyaknya pilihan

Jenis kelamin

(L/P)

Persentase %

Seberapa penting handphone bagi anda

Kecil

Sedang

besar

3

17

10

L=1

P=2

L=6

P=11

L=2

P=8

33,3%

66,6%

35,2%

64,7%

20%

80%

Tabel 4.1.2

Pertanyaan

2

jawaban

Banyaknya pilihan

Jenis kelamin

(L/P)

Persentase %

Apa kegunaan handphone bagi anda

Sangat penting

penting

kurang penting

5

17

7

L=3

P=2

L=2

P=16

L=4

P=3

60%

40%

11,7%

88,3%

57,1%

42,9%

Tabel 4.1.3

Pertanyaan

3

jawaban

Banyaknya pilihan

Jenis kelamin

(L/P)

Persentase %

Apakah anda mempunyai HP hanya untuk bergaya

ya

tidak

-

30

L=-

P=-

L=9

P=21

-

-

30%

70%

9

Tabel 4.1.4

Pertanyaan

4

jawaban

Banyaknya pilihan

Jenis kelamin

(L/P)

Persentase %

Seberapa penting HP yang berteknologi tinggi

penting

kurang penting

tidak penting

15

8

7

L=4

P=11

L=2

P=6

L=3

P=4

26,6%

73,3%

25%

75%

42,8%

57,1%

Tabel 4.1.5

Pertanyaan

5

jawaban

Banyaknya pilihan

Jenis kelamin

(L/P)

Persentase %

Seberapa penting peranan HP di sekolah

penting

kurang penting

tidak penting

5

16

9

L=-

P=5

L=5

P=11

L=4

P=5

-

100%

31,25%

68,75%

44,44%

55,55%

keterangan

Dari tabel hasil penelitian pengguna handphone siswa-siswi SMA Rimba Madya di atas, untuk menghitung persentase dari setiap jawaban yaitu dengan menggunakan cera menghitung jumlah jenis kelamin (L/P) dari setiap jawaban dibagi jumlah frekuensi dikali 100%



4.2. data penghitungan pengguna handphone siswa-siswi

SMA Rimba Madya

Tabel 4.2.1

Pertanyaan

1

jawaban

Frekuensi (F)

Persentase %

Seberapa penting handphone bagi anda

Kecil

Sedang

besar

3

17

10

10%

56,6%

33,3%

Total/jumlah = 30

Dari table di atas terlihat jumlah nilai tertinggi pada responden yang menjawab sedang dengan frekuensi 17 dan persentase mencapai 56,6%, sedangkan jumlah nilai terkecil pada responden yang menjawab kecil dengan frekuensi 3 dan persentase 10%.

Tabel 4.2.2

Pertanyaan

2

jawaban

Frekuensi (F)

Persentase %

Apa kegunaan handphone bagi anda

Sangat penting

penting

kurang penting

5

18

7

17,2%

58,7%

24,1%

Total/jumlah = 30

Dari table di atas terlihat jumlah nilai tertinggi pada responden yang menjawab penting dengan frekuensi 8 dan persentase mencapai 58,7%, sedangkan jumlah nilai terkecil pada responden yang menjawab sangat penting dengan frekuensi 5 dan persentase 17,2%.

Tabel 4.2.3

Pertanyaan

3

jawaban

Frekuensi (F)

Persentase %

Apakah anda mempunyai HP hanya untuk bergaya

ya

tidak

-

30

-

100%

Total/jumlah = 30

Dari table dan grafik di atas terlihat jumlah nilai tertinggi pada responden yang menjawab tidak dengan frekuensi 30 dan persentase mencapai 100% .

Tabel 4.2.4

Pertanyaan

4

jawaban

Frekuensi (F)

Persentase %

Seberapa penting HP yang berteknologi tinggi

penting

kurang penting

tidak penting

15

8

7

50%

26,6%

23,4%

Total/jumlah= 30

Dari table di atas terlihat jumlah nilai tertinggi pada responden yang menjawab penting dengan frekuensi 15 dan persentase mencapai 50%, sedangkan jumlah nilai terkecil pada responden yang menjawab tidak penting dengan frekuensi 7 dan persentase 23,4%.

Tabel 4.2.5

Pertanyaan

5

jawaban

Frekuensi (F)

Persentase %

Seberapa penting peranan HP di sekolah

penting

kurang penting

tidak penting

5

16

9

16,6%

53,3%

23,3%

Total/jumlah= 30

Dari table di atas terlihat jumlah nilai tertinggi pada responden yang menjawab kurang penting dengan frekuensi 5 dan persentase mencapai 53,3%, sedangkan jumlah nilai terkecil pada responden yang menjawab penting dengan frekuensi 5 dan persentase 16,6%.

keterangan

Dari tabel jumlah hasil penelitian pengguna handphone siswa-siswi SMA Rimba Madya di atas, untuk menghitung persentase dari setiap jawaban yaitu dengan menggunakan cera menghitung frekuensi (F) dibagi jumlah seluruh frekuensi dikali 100%.



BAB V

penutup

5.1. Kesimpulan

Setelah mengguraikan secara singkat seperti yang tertuang dalam bab IV, yang menganalisis pengaruh handphone terhadap pola pergaulan siswa-siswi kelas XII SMA Rimba Madya baik dalam bentuk tabel maupun grafik, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Dari hasil data yang diperoleh, seberapa penting hend phone bagi siswa-siswi, ternyata handphone kurang begitu penting (sedang), sedang jumlah frekuensi 17 dengan 56,6% ,menurut siswa-siswi SMA Rimba Madya hanya sebatas alat komunikasi mereka dengan teman-teman dan orang tuanya, mereka juga memberikan alasan bahwa sebagai pelajar tidak terlalu fokus pada handphone.

meskipun handphone memiliki manfaat yang banyak, bahkan ada yang berpendapat bahwa seberapa pentingnya hand phone yang mengeluarkan biaya-biaya yang tidak sedikit, masih ada yang lebih penting seperti biaya untuk pendidikan.

2. Dari data mengenai kegunaan handphone bagi siswa siswi SMA Rimba Madya , dapat dilihat bahwa kegunaan handphone bagi siswa siswi, kegunaan handphone adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain, baik jarak dekat maupun jarak jauh, agar mempermudah berkomunikasi satu sama lain.

jadi kita dapat mengetahui informasi-informasi dari orang lain, seperti keluarga dan teman-teman mereka. Karena di zaman yang berteknologi saat ini, hand phone sebagai salah satu alternatif untuk dapat menghubungi setiap orang selain internet, surat, dll.

15

3. Dari data yang mengenai siswa-siswi mempunyai hand phone apakah hanya untuk bergaya saja, ternyata hasil yang diperoleh siswa-siswi mengangagap bahwa mempunyai hand phone bukan untuk bergaya saja. Terbukti dari 30 responden, semua menjawab tidak, dengan jumlah frekuensi 30 frekuensi 100%, pada jaman sekarang ini hend phone hanya sebatas untuk berkomunikasi bukan digunakan untuk bergaya, meski tidak dipungkiri lagi bahwa hamper semua jenis hand phone memiliki fitur-fitur atau model yang membuat penggunanya bergaya.

4. Dari data tabel maupun grafik yang diperoleh, seberapa penting menurut siswa siswi handphone yang berteknologi tinggi, ternyata handphone yang berteknologi tinggi sangat penting dengan jumlah frekuensi 15 dan presentase 50%, menurut siswa siswi SMA Rimba Madya semakin ponsel berteknologi tinggi maka semakin banyak media informasi yang kita peroleh.

Lagi pula ada berbagai alasan siswa siswi membutuhkan hand phone berteknologi misalnya, sebagian mereka jika sedang belajar harus sambil mendengarkan musik yang terdapat di fitur hand phone-nya, meskipun sekarang sudah ada teknologi Mp4 tapi untuk saat ini mereka sudah memilah handphone karena ditambah dengan adanya alat komunikasi ( telefon atau sms ).

5 Dari hasil tabel maupun Grafik yang diperoleh, seberapa penting peranan handphone di sekolah, menurut siswa siswi peranan hand phone di sekolah kurang penting, terlihat dari jumlah frekuensi 16 dengan presentase 53,3%, karena meskipun salah satu cara menghubungi teman adalah melalui handphone tidak menjadi salah satu pegangan yang wajib dimilioki oleh siswa siswi di sekolah, lagi pula peranan handphone di sekolah hanya dapat mengagangu proses belajar mengajar di kelas.


Dari beberapa kesimpulan yang sudah diuraikan, dilihat dari berbagai hasil penelitian, dapat kita lihat bahwa pengaruh handphone bagi siswa siswi kelas XII di SMA Rimba Madya yaitu penting tetapi dalam tarap normal ( sedang ), yaitu hanya sebagai alat komunikasi jarak jauh antar orang lain baik keluarga maupun antar teman.

Dari hasil penelitian yang sudah dijelaskan juga dapat terlihat bahwa handphone membawa pengaruh yang cukup besar bagi siswa-siswi kelas XII SMA Rimba Madya, karena handphone merupakan salah satu cara menghubungi setiap orang dengan cepat, meskipun tidak membawa pengaruh yang besar karena hand phone tidak menjadi salah satu pegangan yang wajib dimiliki oleh siswa-siswi di sekolah.

Penggunaan handphone di kalangan siswa-siswi kelas XII SMA Rimba Madya sudah cukup banyak, terlihat dari 30 responden yang memang menggunakan hand phone, sudah pasti pengaruh handphone cukup besar bagi siswa-siswi kelas XII, terlihat juga dari penghitungan presentase yang sudah di jelaskan pada Bab IV, juga terlihat dari jawaban alasan-alasan ke 30 responden yang tidak lain ialah sebagian siswa-siswi kelas XII, yang sebagian besar responden beralasan bahwa hand phone cukup besar pengaruhnya dalam pola pergaulan mereka masing-masing.

5.2. saran

Setelah menguraikan secara rinci kesimpilan-kesimpulan dari setiap hasil pertanyaan terhadap responden, maka saran-saran yang dapat dipertimbangkan bagi siswa-siswi kelasb XII pengguna hand phone ialah sebagai berikut :

ß Sebaiknya siswa-siswi kelas XII di dalam menggunakan fasilitas hand phone tidak melampaui batas, kegunaan handphone seharusnya hanyaUntuk berkomunikasi orang lain saja, tidak untuk bergaya atau hal-hal yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Juga penggunaan handphone sebaiknya sebagai alat kontrol orang tua terhadap apa yang siswa-siswi lakukan setiap harinya baik di sekolah maupun di luar sekolah.

ß Siswa-siswi kelas XII juga seharusnya dapat memposisikan penggunaan handphone pada waktunya, jika waktunya sedang belajar mereka harus focus terhadap pelajaran, jika waktunya sedang istirahat dan memang memungkinkan untuk menggunakan handphone, maka gunakan handphone tersebut selagi tidak mengganggu proses belajar mengajar.

ß Diharapkan juga pengontrolan BK (bimbingan konseling) atau guru piket dalam mengambil kebijakan bagi siswa-siswi kelas XII yang menggunakan handphone, karena handphone cukup berpengaruh penting dalam keseharian mereka, tetapi jika terlihat sudah mengganggu proses belajar mengajar, guru piket segera bertindak tegas yang sebaiknya langsung diserahkan kepada bimbingan koseling (BK).

DAFTAR PUSTAKA

Bauman PJ. 1976. sosiologi pengertian dan masalah. Yogyakarta: kanisius

ASPIRASI. 2006. sosiologi. Surakarta: pustaka manggala

Website:

www.google.co.id

www.yahoo.com

www.alambahasa.co.id


Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner atau angket

Pengaruh handphone terhadap pola pergaulan siswa-siswi kelas XII SMA RIMBA MADYA

1. seberapa penting HP bagi anda?

£ kecil

£ sedang

£ besar

alasan :

2. apa kegunaan HP bagi anda?

£ sangat penting

£ penting

£ kurang penting

alasan :

3. apakah anda mempunyai HP hanya untuk bergaya?

£ ya

£ tidak

alasan :

4. seberapa penting menurut anda HP yang berteknologi tinggi?

£ penting

£ kurang penting

£ tidak penting

alasan :

5. seberapa penting peranan HP di sekolah?

£ penting

£ kurang penting

£ tidak penting



di susun oleh julkifli 2007


Tidak ada komentar:

Posting Komentar